Posted by : Septa Sariyantoro Kamis, 06 Maret 2014

Haloo minnaa...

Kali ini gue bakal ngepost tentang R-O-B-O-T. Yapps dari kecil kita sudah dikenalkan oleh orang tua kita tentang robot. dari robot yang sederhana sampai robot yang bentuknya rumit. Dari robot yang visual sampai robot yang berbentuk obyek nyata. Dari kecil kita sudah diajarkan tentang robot mainan yang dapat ditemukan di toko - toko mainan di kota. Masih teringat dengan acara- acara televisi yang menampilkan acara yang bertemakan robot. Contohnya saja Kabutaku, Voltron dan masih banyak lagi kartun jaman dulu yang bertemakan robot.


Lantas, menurut kalian semua siapa sih yang pertama kali menciptakan robot ??

Hayoo yang bisa ngacungg... :D


Dan jawabannya adalah.... engg ingg engg...

Al Jazari

Hehe, bukan foto si yah. tapi lukisan lebih tepatnya. Beliau adalah seorang insinyur muslim tersohor bernama Al-Jazari. Jadi, sebenarnya robot itu bukanlah produk teknolog asli barat ataupun jepang. tapi dunia islam lah yang pertama kali menciptakan robot berbentuk manusia. atau kalau jaman sekarang nge trend nya mah disebut robot "humanoid".
Pada awal abad ke-13M, Al-Jazari telah mampu menciptakan robot yang bisa dirogram, serta bentuknya mirip manusia (humanoid). Nah, karena kejadi itu, Al-Jazari telah mematahkan klaim Barat sebelumnya yang menyatakan bahwa "Leonardo Da Vinci merupakan perintis teknologi robot pertama pada 1478 M. Mesin robot yang diciptakan Al-Jazari itu, berbentuk sebuah perahu yang terapung di sebuah danau yang ditumpangi 4 robot pemain musik.
4 Robot itu adalah, dua penabuh drum, satu peniup harpa, dan satu lagi pemain suling. Semua benda benda logam itu diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam acara jamuan minum. Nah, Al-Jazari ini mengembangkan prinsip hidolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.
Oh iya, sobat pernah denger ga sama istilah si "bapak robot" ? . Al-Jazari lah si bapak robot itu. Tidak heran kan ? bila dunia mendaulat beliau sebagai "Bapak Robot. Hasil temuannya itu sudah diakui dunia. kehebatan seorang Al-Jazari ini membuktikan bahwa islam lebih dulu berjaya dalam bidang teknologi ketimbang Barat.

Sejarah Robot Jepang

Karakuri ningyo, merupakan istilah Jepang yang berarti boneka mekanik atau automata, ditemukan pada abad ke-18 dan 19 Masehi. karakuri berarti "peralatan mekanik untuk permainan, hiburan, atau memberikan kejutan", sehingga dapat dikatakan bahwa dalam karakuri terkandung hal-hal magis atau elemen misteri, sedangkan ningyo berarti "orang dan bentuk" (tertulis dalam dua huruf kanji). dengan demikian dapat dikatakan sebagai boneka atau patung.

Karakuri dapat dibagi menjadi tiga tipe utama yakni:

1. Butai karakuri (stage karakuri), digunakan untuk keperluan dunia teater
2. Zashiki karakuri (tatami room karakuri), merupakan tipe karalkuri berukuran kecil dan digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan
3. Dashi karakuri (festival car karakuri), digunakan dalam acara atau festival keagamaan, dengan menampilkannya mitos-mitos tradisional atau legenda-legenda Bangsa Jepang.

Ketiga jenis karakuri tersebut dinilai telah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan dunia teater Jepang seperti Noh, Kabuki, Bunraku.
berawal dari diciptakannya boneka mekamik karakuri Yumi-hiki doji (pemanah muda) karya Tanaka Hisashige (1799-1881), yang dibuat pertama kali pada akhir zaman Edo (awal tahun 1800-an), dengan menggunakan bantuan benang dan mekanisme mirip kerja timer atau pewaktu, dibantu dengan pegas sehingga dapat menembakan empat anak panah pada sasaran dengan sangat ekspresif layaknya pemanah manusia dalam kyudo (olahraga panahan). beberapa gerakan mekanik karakuri pada masa itu berasal dari mekanisme sederhana, seperti pegas, tali, roda gigi, hingga pemangfaatan beban merkuri (air raksa), air, maupun pasir.
Dewasa ini, karakuri pun berkembang menjadi:

1. Matsuri karakuri, digunakan untuk keperluan festival
2. Kogyo karakuri, digunakan untuk keperluan hiburan seperti pertunjukan boneka
3. Zashiki karakuri, digunakan untuk keperluan dekorasi (elemen dekoratif) dalam ruangan.

Asimo




Asimo adalah robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor Company. Tingginya 130 cm dengan berat 54 kg. Menyerupai astronot kecil yang membawa backpack dan bisa berjalan di atas dua kaki dengan kecepetan 6km/jam. Secara resmi, nama Asimo merupakan akronim dari advance Step in Innovative Mobility. Menurut pernyataan resmi Honda pemberian nama tersebut tidak ada hubungannya dengan nama penulis science fiction dana penemu Three Laws of Robotics, Isaac Asimov.
Selama 2007,telah ada 46 unit Asimo. Per unitnya dibuat dana mendekati satu juta US dolar, dan beberapa unit bisa disewa dengan biaya 166.000 US dolar per tahun. Asimo bisa memberi respon bila namanya dipanggil, menatap wajah seorang yang sedang mengajaknya bicara dan mengenali secara cepat bunyi benda jatuh atau benturan dan menghadap kearah asal suara. Asimo dapat mengenali wajah seseorang, meskipun ia atau orang tersebut sedang bergerak. Asimo dapat mengenali kira-kira 10 orang yang namanya sudah didaftarkan dan dapat memberikan salam kepada pengunjung yang datang dan memberi informasi atas kedatangan seseorang dengan mentransmisikan pesan dan foto pengunjung serta dapat membimbing pengunjung ke tempat yang telah ditentukan.

Actroid

Actroid adalah robot humanoid dengan tampilan menyerupai manusia yang sesungguhnya dikembangkan oleh universitas Osaka dan diproduksi oleh Kokoro Company Ltd.[disvisi animatorik Sanrio]  Diperkenalkan pertama kali pada International Robot Exposition tahun 2003 di Tokyo,Jepang.
Banyak produk dengan versi yang berbeda diciptakan setelahnya. Biasanya robot ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan wanita muda keturunan Jepang. Actrod adalah contoh pelopor untuk mesin nyata yang mirip android atau gynoid dalam fiksi ilmiah. Actroid mampu berekspresi seperti mengedipkan mata, berbicara,dan bernafas. Kulit Actroid terbuat dari silicon dan tampak menyerupai kulit manusia asli. Sebanyak 47 sensor penggerak dipasangkan di bagian tubuh atas Actroid sehingga mampu bereaksi secara alami seperti manusia.
Sistem pengindraan Actroid sensor penggerak mampu membuatnya bereaksi cukup cepat untuk melakukan atau menangkis tinju. Namun sejauh ini pergerakan tubuh bagian bawah masih terbatas. Actroid bisa disewa bersama kostumnya untuk memberi salam pada tamu kafe, pusat informasi, kompleks, perusahaan, ataupun museum, dengan biaya 400.000 yen untuk 5 hari termasuk biaya koreografi.

Q-Rio



Q-Rio atau Quest for curiosity adalah nama yang diberikan oleh Sony Dream Robot[SDR] pada robot humanoid yang diluncurkan oleh Sony untuk mengikuti kesuksesan pendahulunya, AIBO. Q-Rio memiliki tinggi sekitar 0,6 meter dengan berate sekitar 7,3 kilogramQ-RIO mampu mengenali wajah dan suara untuk mengingat seseorang.
Sebuah video dalam situs resmi Q-RIO memperlihatkan robot itu sedang berinteraksi dengan anak-anak, Q-RIO bisa berlari dengan kecepatan 23cm/detik AIBO AIBO atau Artificial Intelligence Robot adalah salah satu dari beberapa jenis hewan robotic yang dirancang dan dibuat oleh Sony tahun 1999. Mampu untuk berjalan, mengenali lingkungan sekitarnya dan mengenali perintah dengan menginstall software khusus yang bernama AIBO software, AIBO memiliki kemapuan untuk ‘berkembang’ dari tahapan anak anjing sampai anjing dewasa yang dapat mengenali 100 perintah suara. Tanpa AIBO ware, AIBO hanya bisa menjalankan clinicmode dan hanya bisa melakukan gerakan sederhana.

Terus bagaimana dengan perkembangan Robot di Indonesia ?? 

Robot sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi, hingga kini belum ada data pasti yang menyatakan kapan, serta bagaimana asal muasal teknologi robot masuk ke Indonesia.
Menurut dari berbagai sumber, hadirnya robot di Indonesia tak terlepas dari peran Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi Sepuluh November (PENS-ITS).

Tokoh yang paling berpengaruh dalam perkembangan robot di Indonesia adalah Endra Pitowarno, yang merupakan salah satu dosen dari PENS-ITS. Pada tahun 1989, Endra bersama empat dosen lainnya mengikuti joint research atau training di Kumamoto National College of Technology, Jepang.

Berawal Dari Micromouse

Sebenarnya, bidang yang dipelajari Endra tidak berhubungan langsung dengan robotika. Hanya saja, laboratorium tempatnya belajar sedang menggeluti proyek robotik. Dan kebetulan, dari semua dosen yang mengikuti joint research, hanya Endra yang tertarik mempelajari robotika.
Mengutip laman PENS-ITS, Kamis (19/12/2013), dirinya tertarik memperdalam bidang robotika karena Jepang adalah negara yang paling hebat mengembangkan robotika. Robot yang dipelajarinya pertama kali berupa micromouse atau robot tikus.
Robot tikus inilah yang dibawa pulang ke Indonesia untuk oleh-oleh mahasiswa Endra. Dan tak disangka, dari 60 mahasiswa angkatan pertama, 12 mahasiswa di antaranya berhasil membuat karya Tugas Akhir (TA) bertema robotika.
Salah satunya membuat robot route runner atau yang sekarang dikenal dengan line tracer. Saat proses pembuatan TA itu banyak hal yang menambah antusias mahasiswa untuk mempelajari teknologi robotika.

Robot Indonesia Kalahkah Robot Jepang
Alhasil, para ahli robotik dari Jepang tahu kalau orang Indonesia bisa membuat robot. Dan akhirnya tim PENS-ITS diundang oleh perusahaan penyiaran Jepang Nippon Hooso Kyokai (NHK) untuk berlaga dalam kontes rovot NHK Robocon pada tahun 1991.
NHK Robocon merupakan ajang lokal yang antar politeknik di Jepang. Jadi, saat itu PENS-ITS merupakan satu-satunya peserta dari negara lain. Tak dinaya, robot PENS-ITS yang bernama Bima X-1 mampu mengalahkan robot dari Kyoto pada pertandingan pertama.
Meskipun kalah pada pertandingan berikutnya, PENS-ITS tetap membawa pulang trofi karena Bima X-1 dinobatkan sebagai 'The Best Idea'. Kemudian, Pihak NHK kembali mengundang mereka dalam NHK Robocon 1992.
Memboyong robot CARAKA XH, PENS-ITS yang membawa bendera merah putih mengejutkan Jepang dengan menembus semifinal dan meraih juara ketiga. Prestasi itu pun cukup membuat Jepang kaget, hingga pada kontes NHK Robocon di tahun berikutnya, PENS-ITS tidak diundang lagi oleh NHK.

Lahirnya Kontes Robot Indonesia
Meski demikian, mereka tak putus asa dan akhirnya muncul ide untuk mengadakan kontes robot bernama Indonesian Robot Contest (IRC) yang kemudian menjadi Kontes Robot Indonesia (KRI).
Terdapat delapan tim dari empat institusi peguruan tinggi yang berlaga dalam IRC 1993 kala itu. Hingga tahun 2007, sudah 9 kali KRI digelar, di mana sejak tahun 2002, KRI rutin diadakan sekali dalam setahun hingga tahun ini.
Tidak hanya KRI, atas usulan pihak Universitas Indonesia, sejak tahun 2004 juga dilangsungkan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) bersamaan dengan digelarnya KRI. Beberapa tahun terakhir peminat KRI dan KRCI mengalami kenaikan yang signifikan.
Tahun 2007, tercatat 138 pendaftar untuk KRI dan 205 untuk KRCI. Menandakan bahwa robot semakin digandrungi di Indonesia. Di tahun ini ada berbagai kategori yang dipertandingkan dalam KRI, yaitu Robot Sepak Bola, Robot Menari, dan Robot Pemadam Api.

Robot Indonesia Masuk 8 Besar Dunia

Tim Robot EEPIS Robot Soccer (EROS) dari PENS-ITS dikabarkan masuk delapan besar dunia dalam Kontes Robot Dunia RoboCup 2013 di Eindhoven, Belanda pada 26-30 Juni 2013.
Dilaporkan Antara, langkah EROS terhenti di 8 besar dunia karena wakil Indonesia di ajang itu harus puas dengan skor 1-3 melawan tim robot sepak bola AUT-Man dari Iran di perempat final.
Pada pertandingan sebelumnya, EROS berhasil memenangkan pertandingan melawan TH-MOS dari Tsing Hua University China dengan skor 6-0. Pertandingan lainnya yang dimenangi EROS adalah saat melawan WF-Wolf dari Juara Jerman Open 2013 dengan skor 4-0.
Dua pertandingan lainnya melawan SnoBots dari Universitas Manitoba Canada juga menang dengan skor 5-0 dan pada saat melawan Cyberlords La Salle dari Universitas La Salle Mexico dengan skor 10-0. 

Semoga infonya bermanfaat :)

Source: wikipedia, googleimage




Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Viewers

Popular Post

Watashi no purofīru

Powered by: Gesek-Gosok

Mengenai Saya

Just a Little Boy who need some experience
Diberdayakan oleh Blogger.

Sahabat

- Copyright © Wheel Of Justice -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -